PEKANBARU - , Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, ada 59.581 kasus positif Corona hingga hari ini. Dari jumlah itu ada 5.361 menjalani isolasi mandiri, 923 rawat di RS, 51.736 sembuh dan 1.561 meninggal dunia. Satgas COVID-19 Riau mengatakan banyak pasien virus Corona di Riau yang meninggal disebabkan terlambat mendapat perawatan di rumah sakit, kebanyakan malah para pasien itu biasanya memilih diisolasi di rumah, Senin (31/5/2021).
Juru Bicara Satgas COVID-19 Riau, dr Indra Yovi, mengungkapkan, banyak dari pasien melakukan penyembuhan di rumah dampak akibat tingginya angka meninggal, "Pasien meninggal selain 50 tahun ke atas rata-rata meninggal itu karena kondisi saat datang sudah buruk. Bukan awal terpapar COVID-19, " ungkapnya, di Balai Serindit, Pekanbaru, Indra, menambahkan, pasien datang ke RS setelah lama melakukan isolasi mandiri di rumah namun tak sembuh-sembuh. Lanjutnya, pasien COVID-19 itu baru datang untuk berobat jika kondisi telah memburuk.
"Banyak dari mereka isolasi mandiri. Sudah buruk, baru ke rumah sakit. Padahal masyarakat harus mengenali gejala COVID-19. Batuk, demam dan rasa sesak napas konsisten, itu harus dirawat di rumah sakit. Jangan biarkan di rumah, " pungkasnya.
Harapannya, masyarakat melakukan isolasi di RS bila kondisi kesehatan tak stabil. Puskesmas juga diminta selalu melakukan pemantauan kepada warga yang positif Corona.
"Kalau ada yang isolasi mandiri harus dipantau sehari sekali. Cek secara berkala kesehatannya di rumah, himbauan ini juga kami sampaikan ke puskesmas, " jelasnya.
Dikatakannya, ada kekurangan ruang ICU dilengkapi ventilator di beberapa rumah sakit, dan ada dua daerah di Riau yang tak memiliki ruang ICU untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat.
"Rohul dan Meranti tidak punya ruang ICU yang memiliki ventilator. Satgas nanti akan membantu kalau ada yang perlu dibantu. Tentunya dengan fasilitas yang lengkap akan cepat kita bisa menangani, " tutupnya. (Mulyadi).